
Bersepeda ke Angkor Wat
Saat pertama kali ke Siem Reap, suatu malam di balkon atas Tropical Breeze, saya menyadari satu hal: langit malam di kota itu luar biasa kelam. Titik-titik cahaya artifisial kreasi peradaban Homo sapiens seakan kewalahan meladeni gelap yang sudah eksis sejak permulaan zaman. Juga, kota itu tenang. Klakson cuma satu-dua yang bersuara. Raungan mesin jet pesawat pun hanya sesekali menderu memecah keheningan angkasa.
Siem Reap tempat yang tepat untuk istirahat.
Read More