Hari-hari di Lumbini

Saya turuni tangga tempat-tidur-tingkat itu pelan-pelan. Pejalan dari Kanada yang kemarin baru kembali dari Annapurna Circuit itu tampak nyenyak dalam tidurnya. Barangkali ia sedang bermimpi tentang petualangan-petualangan Alexander Supertramp. Kemarin sore saya lihat ia asyik sekali menekuni buku Into the Wild versi bajakan. Ezek juga … Lanjutkan membaca Hari-hari di Lumbini

Sepekan di Pokhara

Entah sebelum atau sesudah jembatan gantung terakhir menjelang Motkyu—saya lupa persisnya di mana—mata saya mendapati sepotong batu di tengah jalan tanah. Batu itu saya ambil. Bentuknya oval namun pipih. Ukurannya tidak lebih lebar ketimbang telapak tangan. Saya dekatkan batu itu ke mata. Mineralnya warna-warni, ada … Lanjutkan membaca Sepekan di Pokhara

Chhomrong Ekspres

Ini sudah hari ketiga saya di Annapurna Base Camp. Sudah dua malam dingin terlewati. Waktunya untuk turun. Usai membayar kamar dan makanan, kami memanggul ransel meninggalkan penginapan. Kami turuni tangga batu terjal menuju plang Namaste lalu berhenti sebentar di sana. Bendera-bendera tampak kuyu sebab angin … Lanjutkan membaca Chhomrong Ekspres

Bulir Salju

Pagi itu saya lihat langit sesendu lagu-lagu Ebiet G. Ade. Kabut menggelayut, sinar terhalang, angin lancang. Dari arah atas, suara mesin entah-apa meraung-raung. Para tukang sepertinya sudah mulai bekerja. Lewat jam tujuh pagi kami sarapan di beranda restoran. R sudah agak sehat. Ia tampak tak … Lanjutkan membaca Bulir Salju

Menuju Sinuwa

Langit sudah agak terang begitu saya bangun. Saya lepaskan diri dari selimut lalu turun ke kamar mandi yang letaknya terpisah dari bangunan utama. Kamar mandi itu luas. Barangkali yang terluas yang pernah saya masuki sepanjang trek Annapurna Base Camp. Dingin dan lembap yang terperangkap di … Lanjutkan membaca Menuju Sinuwa

Tadapani

Kami keluar dari pekarangan Aayusha, belok kiri, lalu mulai melangkah ke arah Tadapani. Batara surya boleh saja meraja di atas sana, tapi di bawah sini dingin masih berkuasa. Selepas plang biru—‘Tadapani, 4 Hour from Here’—trek mulai menanjak. Kemudian kami meniti tangga batu yang meliuk-liuk di … Lanjutkan membaca Tadapani

Poon Hill

Kami baru saja tiba di ruang makan, pojok paling hangat di penginapan itu, ketika Ezek menyadari sesuatu. “Bukannya itu kucing yang tadi?” ia bertanya sembari menunjuk makhluk berkaki empat yang sedang tidur nyenyak dekat perapian.

Menuju Ghorepani

Usai menggosok gigi, mencuci muka, dan mengosongkan perut, saya keluar dari kamar mandi. Gigi-gigi saya bergemeletuk tidak terkontrol menghadapi dinginnya udara pagi. Baru jam 7 lewat namun langit sudah biru. Awan hanya berupa arsiran. Bendera doa yang warna-warni menari-nari di kanopi. Di kamar, Ezek sedang … Lanjutkan membaca Menuju Ghorepani