Book: Negeri 5 Menara

negeri_5_menaraJika J.K. Rowling menciptakan heptalogi “Harry Potter” dan Hogwarts, A. Fuadi punya “Negeri 5 Menara” dan Pondok Madani. Melihat tulisan di halaman depan buku ini, saya yakin Pondok Madani ini adalah representasi dari Pondok Modern Gontor, tempat penulis novel ini dahulunya menuntut ilmu.

Buku ini berkisah tentang Alif Fikri, anak seorang pemuka adat dari tepi Danau Maninjau, yang dengan tidak yakin memutuskan untuk masuk sebuah Pondok di pedalaman Jawa selulus SMP. Pondok Madani (PM) namanya.

Amaknya menyuruh Alif masuk sekolah agama.  Padahal dia bercita-cita menjadi “Habibie”. Selama beberapa waktu Alif ragu dengan keputusannya masuk PM. Apalagi Randai, sahabatnya, rutin mengirimi Alif surat yang berisi keasyikan “memakai” celana putih abu-abu.

Namun perlahan keraguan Alif pupus ketika dia menyadari betapa tebalnya atmosfir pendidikan di PM. Pendidikan tidak hanya dilangsungkan di kelas, tapi di semua tempat sepanjang waktu, 24 jam nonstop. Full time learning ini juga didukung oleh para ustad yang menganut paham: ustad ikhlas mengajar dan santri ikhlas diajar.

Di PM inilah Alif bertemu dengan 5 orang sahabatnya, para Sahibul Menara. Dengan berpegang teguh pada konsep yang diajarkan Kiai Rais: man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukeses, mereka merajut mimpi untuk bepergian dan menuntut ilmu ke tempat-tempat jauh. Ke lima negara di empat benua.

Buku ini menguak “misteri” suasana dalam pondok. Di sela-sela paragraf penuh “doktrin” untuk bersungguh-sungguh meraih mimpi, imajinasi anda akan diajak menyambangi sudut-sudut pesantren: Masjid Jami’nya, aulanya, asrama-asramanya, bahkan ruang mahkamah yang pernah menjadi saksi penggundulan santri-santri yang berhasil dijaring jasus.

Humor yang terselip di buku ini khas penulis Sumatra. Coba saja bandingkan dengan tetraloginya Andrea Hirata atau humor yang menyempil dari dua buah buku E.S. Ito. “Negeri 5 Menara” ini merupakan buku pertama dari trilogi Negeri 5 Menara. Tidak perlu ragu mengambilnya dari rak toko buku. Karya urang awak satu ini pantas disejajarkan dengan Tetralogi Laskar Pelangi.

70 pemikiran pada “Book: Negeri 5 Menara

  1. saya suka dengan kutipannya di buku tersebut soal merantau:

    orang berilmu dan beradab tidak akan dian di kampung halamannya
    tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
    merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
    berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

    kutipan ini sangat pas disuguhkan bagi anak muda zaman sekarang yang merasa lebih nyaman berada di dekat orangtuanya dan mengandalkan segala hal dari orangtuanya. fuadi, cukup sukses menggambarkan bagaimana besarnya hikmah dari merantau yang dijalani alif dari awal dengan setengah hati dan berbuah jadi jatuh hati…

    ulasan yang mantap bro.. 😀

  2. Membaca resensi singkat di postingan Sampeyan ini buku kayaknya bagus banget. Mmmm…mungkin perlu diagendakan ke toko buku yang ada di perempatan Gejayan neh, hehe

  3. Pondok Madani (PM) namanya

    PM = Pondok Modern

    Itu kalo nggak salah singkatannya bro. Aku kemarin dah baca2 resensi buku ini, keknya seh keren abis. Detil banget katanya yak cara berceritanya?
    Sayang, keknya belum bisa beli sekarang neh, masih pengin beli novelnya Suprapto Brata dulu.
    Sip2, lanjot terus bro info2 bukunya 😀

  4. @manusiahero: saya juga baru selesai bacanya, bro.. he..

    @vizon: ya, uda. buku ini benar-benar membesarkan hati pelajar rantau. dan benar-benar menggugah untuk mencari ilmu dan menjelajah ke tempat-tempat jauh. tapi yang paling saya suka itu: “man jadda wajada”nya itu.
    berkali-kali Alif “selamat” gara-gara memegang teguh itu..

    @zian x-fly: yoi buku baru. yep. keknya bakal seru. baca aja bukunya..

    @diazhandsome: beli aja cuy. nikmati sensasinya.. hehe..

    @marshmallow: *ikutan joget2 pisang* hehehe..

    @nakjaDimande: iya, bundo. tapi gak minang-minang banget. basic kulturnya Alif memang minang, tapi ceritanya Indonesia. :mrgreen:

    @genthokelir: salam hormat juga dari jogja.. :mrgreen:

    @sakurata: nah, toko buku yang di perempatan gejayan itu sekarang udah buka cabang di Jl. Urip Sumoharjo, deket2 gardena..
    diskonnya juga 20%, tapi untuk buku2 baru tambah 5% lagi.. hehe..

    @pradna: ntar jangan lupa diresensi ya.. :mrgreen:

    @den mas: sepertinya sih memang begitu.. PM = Pondok Modern. :mrgreen:
    lumayan detail. suasana pondoknya, trus bahasa-bahasa arab dan inggrisnya. pokoknya kalo baca buku ini terbawa dalam ceritanya deh. 😀
    btw, Suprapto Brata nya diresensi ya.. :mrgreen:

  5. haddiiirrr….
    malam2 mengunjungi sahabat… hhmm… ada kopi hangatkah untukku…????

    hhmmm… ulasan buku neh.. mantap infonya, boleh…boleh… mumpung bulan ini belum beli buku baru…. makasih yach…

    cu…

  6. Malem Sob..jadi inget cerita kecilku semasa akan masuk pondok Gontor namun sayang harus batal mondok disana

    well cerita ini menggugah hati ini lagi kalo boleh tau, udah terbitkah buku ini Sob..?? tolong referensiin ya 😀

    Matur Tengkyu & met Puasa

    -salam- ^_^

  7. @norland: hehe.. bukannya dulu udah kenalan y. :mrgreen:

    @jendral abee: ayuk dibeli aja bukunya. di gramedia udah ada kok. 😀

    @perigitua: sama-sama bro.. 😀

    @nurrahman: di togamas Urip Sumoharjo Jogja 37.500.. tapi kalau di gramedia 50 ribu. :mrgreen: ayo, milih yang mana?

    @hariez: oh ya? sama dong.. tapi alasan saya gak jadi masuk pondok adl karena takut ke kamar mandi sendiri malem2.. ehehehe.. :mrgreen:
    udah terbit pertengahan agustus ini. saya baru beli kemarin.

  8. buku yang tepat untuk menghadang stigma negatif atas dunia pesantren. pesantren saat ini memanh dalam persimpangan, maksud saya dipaksa menyimpang.

    pemimpin kita saat ini lupa, darah siapakah yang telah ditumpahkan untuk merebut dan menegakkan kemerdekaan bangsa ini?

  9. Masih otw menyelesaikan bukunya… di awal sih rada bosen, tapi begitu memasuki PM, udah lumayan lah.

    Gaya bercerita A.Fuadi masih kalah sama Bang Andrea, IMHO 😀

  10. kemaren ke Gramedia, gw liat cover buku ini. Sempet tertegun ngebaca judulnya, dengan efect angka lima, yang serasa sarat dengan muatan misteri…

    kayaknya sangat perlu untuk diburu nehhh…

  11. saya ga begitu hobby membaca buku², tp nampaknya dari info sedikit yg terurai di sini membuat saya penasaran utk membaca…
    trimakasih sudah berkunjung k blog sederhana saya, salam kenal..

    salam, ^_^

  12. @arifin: yap

    @celetukansegar: saya beli 37.500 di togamas bro..

    @angga franniko: sama-sama bos..

    @kawanlama95: ntar kalo udah baca jangan lupa diresensi ya.. :mrgreen:

    @dhodie: mungkin masalah latar belakang kali ya? kalo kita anggap Alif ini adalah A. Fuadi, latar belakang sosialnya lumayan tinggi. bapak pemuka adat, ibunya guru. bandingkan dengan Ikal, lagi-lagi kita umpamakan itu Andrea, yang latar belakangnya semasa kecil lebih “berwarna”… menurut saya sih semakin pahit penderitaan seseorang, semakin “ngocol” lah cara berceritanya. :mrgreen: IMHO juga nih.. hehe..

    @rental projector murah: trims..

    @abula: yoi. baru terbit tanggal 11 agustus. punya saya masih cetakan pertama..

    @elmoudy: desain cover, sinopsis, sama endorsmentnya memang menarik bro. memancing untuk membeli. :mrgreen:

    @didien: salam kenal juga.. trims dah berkunjung balik. sering2 main ya.. :mrgreen:

    @caride: salam kenal juga..

    @buwel: ayo, buruan baca.. :mrgreen:

    @a-chen: yap.

    @nengthree: hehe.. tunggu awal bulan berarti. :mrgreen:

    @rossa: he?

    @wafie: hehe.. kurang tau bro. mending beli bukunya aja dulu.. kalo udah bestseller, baru download ebook. atau bersabar dulu aja.. :mrgreen:

    1. aku juga mikinya begitu bro. soalnya blogger nulis sekehendak hatinya.. menarik ya menarik, nggak ya nggak..
      kalau koran kan mesti ditilik2 editornya dulu. :mrgreen:

      buruan balik berarti. mumpung masih cetakan pertama.. :mrgreen:

  13. Waaah… Baru tahu ada buku negeri 5 menara… Trilogi lagi…
    “doktrin” untuk bersungguh-sungguh meraih mimpi di buku ini bisa jadi alasan utama buat membelinya… Nice info… 😛

  14. Aduch..Kemaren ke Gramedia pengen bgt beli,tp cepet2 c0z cw0 aku uring2an..Tp pas dah nyampe k0stn jd kepikiran sama buku itu,trus dikampus ad tgas analisis n0vel,Mudah2an buku ini jg bisa dibikin tgas kampus krna n0vel ini jg serat pesan dakwah’y kan?

  15. okey banget, penuh vitamin n nilai gizinya tinggi, sekali liat covernya ane langsung ke kasir, gak perlu lama. cukup 2 hari baca bab2nya pkoknye seru semua. tinggal nunggu tgl main di bioskopnya (hope di buat film)….

  16. eeeeiiyyaaa…
    aku disuruh analisis novel ini..
    terus dibandingi ma laskar pelangi…
    heeemmm
    mirip2 laskar pelangi ya??
    yang paling pinter terpaksa putus sekolah gara2 orang tua..
    hemmm..
    lucuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu..
    sukaaaa…

  17. Wanna this book, but not enough money..
    D gramed padang jadi t4 nongkrongnya nih..
    Cuma novel ini yg byk majang dsana.

  18. Serasa kembali ke masa lalu saat nyantri di Ponpes Ngruki Sukoharjo…..meski lain lokasi kejadian-kejadian sangat mirip di Ponpes Ngruki.

  19. masyaallah..sungguh suatu karya yg sangat fenomenal..penuh haru,canda,tawa,ketengangan dan humor khas pondok

Tinggalkan komentar